Marwita Magiswara Solusi Kualitas Guru Swasta
Dr. Sherly Iliana memilih nama Marwita Magiswara yang berarti “tempat hening” bukan sekedar label, namun merupakan jati diri yang bermakna kata kerja aktif. Karena hening bukan berarti semata-mata bersikap diam dan tenang. Dalam nama tersebut terkandung sebuah dinamika dan proses yang terus-menerus tiada henti untuk tumbuh dan berkembang dalam kesadaran bahwa Marwita Magiswara memiliki visi, misi, dan tanggung jawab dalam pembinaan para guru dan kepala sekolah, baik secara praksis, keilmuan, dan fondasi filosofisnya. Marwita Magiswarasaat ini menjadi salah satu pusat pembinaan dan pengembangan guru non plat merah. Pusdiklat ini untuk salah satu programnya menggandeng Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia yang secara resmi ditunjuk pemerintah untuk mempersiapkan kepala sekolah dan pengawas sekolah bersertifikasi. Merekalah yang menyiapkan modul-modul, trainer, Nomor Unik Kepala Sekolah (NUKS) untuk para almamater Marwita Magiswara yang lulus dari program diklat dan memenuhi syarat sebagaimana yang ditetapkan LPPKS. Secara khusus pendidikan dan pelatihan kepala sekolah merupakan program yang menggunakan pendekatan In-On-In Service Learning dengan nilai plus. Nilai plus ini berupa materi tentang spirit leadership. Lama program pendampingan bagi kepala sekolah total berjumlah 310 - 330 jam yang merupakan gabungan materi dari LPPKS dan Tim Marwita Magiswara. Sebagai lembaga yang melayani para guru dan kepala sekolah swasta, Marwita Magiswara perlu memiliki nilai plus yang akan ditawarkan kepada para pesertanya. Dalam hal ini tentunya sekolah-sekolah swasta dengan ciri khas spirit yang ingin terus dihidupi dan ditumbuhkan dalam budaya sekolah sehingga kebutuhan dan karakteristik masing-masing sekolah diharapkan mendapat tempat yang memadai dalam program-program yang ditawarkan. Lahirnya Marwita Magiswara, menurut praktisi pendidikan yang mengantongi gelar doktor dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini, berangkat dari keprihatinan atas kondisi sekolah-sekolah swasta yang dari waktu-kewaktu mengalami defisit kepemimpinan sekolah yang efektif. Itu terjadi bukan karena tidak ada kemauan dan kemampuan dari para penyelenggara pendidikan swasta, tetapi kurangnya lembaga pembinaan yang khusus menggarap masalah tersebut. Dampaknya banyak kepala sekolah di lembaga pendidikan swasta masih lemah dalam bidang leadership, managerial, dan supervision yang menjadi daya ungkit bagi pembinaan sekolah swasta. Akibat masih lemahnya kepemimpinan lembaga pendidikan swasta dapat ditebak bahwa akhirnya banyak sekolah swasta sulit tumbuh menjadi organisasi sekolah yang unggul. Peran kepala sekolah sebenarnya sangat strategis. Kepala sekolah harus mampu menjalankan peran sebagai pengarah, korektor atas kesalahan para gurunya, dan tentunya menerjemahkan visi dan misi yang dimiliki sehingga sekolah benar-benar mampu menjawab kebutuhan, harapan, dan impian orang-tua, guru, dan peserta didiknya. Realitasnya di lingkungan pendidikan swasta sedikit sekali ditemukan para kepala sekolah yang mampu menjalankan peran kepemimpinan efektif. Belum banyak kepala sekolah yang berani menciptakan inovasi-inovasi untuk memajukan sekolah, lemah dalam mendeteksi talenta-talenta muda, yakni potensi-potensi yang ada pada peserta didiknya. Tidak ada jalan lain, hanya dengan pembinaan yang memadai diharapkanguru dan kepala sekolah yang mengabdikan dirinya di lembaga pendidikan swasta akan semakin berkualitas dan mampu berkontribusi secara positif terhadap dunia pendidikan. Adapun tujuan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Marwita Magiswara adalah: 1). Mendampingi para pendidik agar semakin profesional, sehingga kualitas guru tetap terjaga dalam menjalankan profesinya. 2). Membangun karakter guru sehingga mampu menghadapi tantangan masa depan. 3). Membentuk guru agar memiliki dedikasi dan moral sebagai pendidik. 4). Membangkitkan budaya belajar para guru secara berkesinambungan. 5). Menumbuhkan kemampuan beradaptasi dan pengelolaan perubahan. 6). Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap pelayanan yang kredibel, dan sikap peduli para guru terhadap sesama guru, peserta didik, serta terhadap seluruh civitas akademika. 7). Mengembangkan pendidikan secara holistik yaitu keterpaduan antara kecerdasan intelektual, psikomotorik, emosional, dan spiritual. Dengan lingkup tujuan tersebut diatas, diharapkan pendidikan swasta dapat bersaing dengan sekolah negri dan tidak ada lagi label “kelas dua” bagi sekolah swasta.Apalagi tantangan yang akan dihadapi para guru dan kepala sekolah kedepan terhadap kemajuan pendidikan dipastikan akan lebih kompleks dan berat, terutama jika disadari bahwa sifat dan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh guru terus mengalami perubahan. Sifat tugas guru tidak hanya mengajarkan dan mentransformasikan informasi dan pengetahuan, tapi mendidik untuk terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Dengan demikian perubahan yang terjadi sangat memerlukan adanya pembinaan guru dimana hal ini merupakan investasi bagi masa depan pendidikan. Oleh karena itu, hadirnya Marwita Magiswara menjadi terobosan lembaga pendidikan swasta keluar dari kondisi stagnan agar mampu tumbuh dan berkembang secara sehat, cepat, dan berkesinambungan. Jop

Copyright © Marwitamagiswara.org. All Rights Reserved